Kamis, 22 April 2010

EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)

Dalam berbahasa Indonesia, ada aturan-aturan tertentu yang mengatur penggunaannya baik dalam berbicara maupun dalam penulisan.

Yang dimaksud di sini bukanlah wajib menggunakan bahasa yang terlalu baku. Tapi yang penting adalah enak dibaca. Memang plot kalian adalah hak kalian, topik privat kalian adalah milik kalian, tapi pasti lebih menyenangkan kalau tulisan kalian 'apik' dan enak dibaca kan?


I. Huruf kapital
Huruf kapital digunakan pada:
a. Awal kalimat
b. Huruf pertama kalimat langsung
c. Huruf pertama Tuhan dan kitab suci
d. Huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang
e. Huruf pertama jabatan dan pangkat yang diikuti nama, instansi, atau nama tempat
f. Huruf pertama nama orang, suku, bangsa, bahasa, nama geografi
g. Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah
h. Huruf pertama lembaga
i. Huruf pertama unsur singkatan gelar, pangkat, sapaan


1. Gunakan huruf kapital di setiap awal kalimat.
2. Gunakan huruf kapital untuk setiap:
nama orang (contoh: Harry Potter),
nama tempat (contoh: Hogwarts),
nama negara (contoh: Inggris),
nama kota (contoh: London),
nama hari (contoh: Hari Sabtu),
nama lembaga (Contoh: Kementrian Sihir),
nama perusahaan (contoh: Pabrik Sepatu Converse),
nama produk (contoh: Es Krim Florean Fortescue).
3. Bila hanya disebutkan jenisnya tanpa namanya, gunakan huruf kecil.
Contoh: "Dia bersekolah di sekolah aneh itu."
4. Gunakan huruf kapital untuk kata ganti sapaan. Bila bukan sapaan, gunakan huruf kecil.
5. Gunakan tanda baca seperlunya. Cukup gunakan satu tanda tanya atau tanda seru. Untuk ucapan menggantung, gunakan maksimal tiga tanda titik (...).

II. Huruf miring
Huruf miring digunakan untuk penulisan:
a. Nama buku, majalah, koran
b. Mengkhususkan huruf, kata, dan kelompok kata
c. Kata asing

III. Lambang bilangan
a Ukuran panjang -> 0,5 sentimeter
b. Ukuran berat -> 5 kilogram
c. Ukuran luas -> 4 meter persegi
d. Nilai uang -> Rp5.000,00
e. Bilangan tingkat -> ke-2, kedua, II
f. Bilangan berakhiran -> '50-an, 5000-an

Catatan:
* 20 ditulis dengan huruf (dua puluh) karena tidak lebih dari dua kata.
* 21 ditulis dengan angka (21), tidak boleh ditulis (dua puluh satu) karena lebih dari dua kata.
* Angka tidak boleh mengawali kalimat (kecuali seperti yang sudah saya tulis di atas, yaitu angka-angka yang tidak lebih dari dua kata dan ditulis dengan huruf).

IV. Tanda titik
a. Untuk mengakhiri kalimat
b. Di belakang angka atau huruf dalam bagan, ikhtisar, atau daftar
c. Untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu dan jangka waktu
d. Untuk memisahkan antara nama pengarang, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka
e. Untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah

V. Tanda koma
a. Di antara unsur-unsur perincian atau pembilangan
b. Untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari setara berikutnya yang didahului kata tetapi atau melainkan
c. Untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului dalam kalimat
d. Untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat
e. Untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat
f. Di antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal, nama tempat dan wilayah atau wilayah yang ditulis berurutan
g. Untuk menceraikan nama yang dibalik dalam daftar pustaka
h. Di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka
i. Untuk mengapit keterangan tambahan
j. Untuk menghindari salah baca

VI. Tanda titik dua
a. Pada akhir pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian
b. Sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian
c. Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan
d. Di antara bab dan ayat, judul dan anak judul, kota dan penerbit

VII. Tanda tanya
a. Di akhir kalimat tanya
b. Dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan dan kurang bukti kebenarannya

VIII. Tanda seru
Hanya digunakan setelah pernyataan yang berupa perintah, ketidak percayaan, atau rasa emosi yang kuat.

IX. Tanda petik
a. Untuk mengapit petikan langsung
b. Untuk mengapit judul syair, karangan atau bab buku yang dipakai dalam kalimat
c. Untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus

X. Tanda petik tunggal
a. Untuk mengapit petikan yang tersusun dalam petikan lain
b. Untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing

XI. Bahasa baku
Yeah, gunakanlah ejaan yang benar, yang tepat, yang baku dalam menulis. Tentu aja, anda nggak perlu menggunakan tata bahasa yang baku, tapi at least, gunakanlah ejaan yang baku. Pasti tidak nyaman kan baca yang tulisannya bGiNii?

1 komentar:

  1. Lengkap banget, banyak yang baru aku tau. Terutama penulisan bilangan.

    Makasih artikelnya :D

    BalasHapus